Tanda-Tanda Taqwa Menurut Agama Islam
Tanda-Tanda Taqwa Menurut
Agama Islam
Marilah terlebih
dahulu kita mencoba memahami apakah itu taqwa. Taqwa memiliki tiga tingkatan.
Ketika seseorang melepaskan diri dari kekafiran dan mengadaakan sekutu-sekutu
bagi Allah, dia di sebut orang yang taqwa. Di dalam pengertian ini semua orang
beriman tergolong taqwa meskipun mereka masih terlibat beberapa dosa. Jika
seseorang menjauhi segala hal yang tidak di sukai Allah SWT dan RasulNya (SAW),
ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi. Yang terakhir, orang yang setiap
saat selalu berupaya mengapai cinta Allah SWT, ia memiliki tingkat taqwa yang
lebih tinggi lagi.
Allah SWT
menjelaskan dalam Surat Ali’Imran Ayat 102:
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya,
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim (beragama islam).
Allah SWT telah
menjabarkan berbagai cirri-ciri orang yang benar-benar taqwa. Mereka menafkan
rizkinya di jalan Allah SWT dalam keadaan lapang maupun sempit. Dengan kata lain,
jika mereka memiliki uang seri dollar
diinfaqkannya paling tidak satu dollar, dan jika hanya memiliki seri sen mereka
infaqkan satu sen. Menafkahkan rizki di jalan Allah SWT adalah jalan hidup
mereka. Allah SWT(atas kehendaknya) menjauhkan mereka dari kesulitan (bala)
kehidupan lantaran kebajikan yang mereka perbuat ini. Lebih dari itu, seseorang
yang suka menolong orang lain tidak akan
mengambil atau memakan harta orang lain, malahan ia lebih suka berbuat kebaikan
bagi sesamanya. “Aisyah RA sekali waktu pernah menginfaqkan sebutir anggur
karena pada waktu itu ia tidak memiliki apa-apa lagi. Beberapa muhsinin ( orang
yang selalu berbuat baik) menginfaqkan sebutir bawang. Nabi Muhammad SAW
bersabda:
“Selamatkanlah
dirimu dari api neraka dengan berinfaq, meskipun hanya dengan sebutir kurma.
(Bukhari & Muslim)
Didalam” Tafsir
Kabir” Imam Razi di ceritakan bahwa suatu kali Nabi Muhammad SAW mengajak
umatnya untuk berinfaq. Beberapa dari mereka memberikan emas dan perak.
Seseorang datang hanya menyerahkan kulit kurma, “saya tak memiliki selain ini.” Seorang lain lagi
mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW, “ Saya tak punya apapun untuk di
infaqkan. Saya infaqkan harga diri saya.
Jika ada seseorang menganiaya atau mencaci maki saya, saya tidak akan marah.”
Demikianlah, kita dapat mengambil pelajaran bahkan orang miskin pun terbiasa
memberikan apapun yang dia miliki untuk menolong orang lain di masa hidup
Rasulullah SAW.
Ayat di atas
tidak di jelaskan apa yang harus di infaqkan. Berinfaq tidak hanya berarti
sebagian dari hartanya tetapi juga waktu dan keahlian. Ada kebijaksaan yang
besar dalam penjabaran mengenai mukmin
yang shaleh yang berinfaq dikala lapang
maupun sempit. Kebanyakan orang melupakan Allah SWT ketika berada dalam keadaan
sangat lapang. Mereka juga lupa kepada Allah SWT dikala sempit karena terlalu
larut dalam kesedihan menanggung kesempitannya.
Seorang penyair
berbahasa urdu berujar,” jangan menganggap seseorang itu terpelajar bilamana ia
melupakan Allah SWT diwaktu ia kaya, tidak takutkepada AllahSWT ketika ia
sedang marah.”
Allah SWT
menyatakan bahwa tanda ketaqwaan mukmin yang kedua adalah mereka dapat
mengendalikan amarah. Tanda ketiga, selain mengendalikan amarah mereka juga
memaafkan kesalahan orang lain dengan sepenuh hati. Terakhir (keempat( ke-empat), yang tidak kala
pentingnya mereka bersikap baik terhadap sesame manusia. Ketika Imam Baihaqi RA
menjelaskan ayat ini , ia mengisahkan sebuah peristiwa. Dikatakannya, “ Suatu
ketika Ali bin Hussain RA sedang berudhu dan pelayannya yang menuangkan air ke
tangannya menggunakan bejana. Bejana terlepas dari pegangan pelayan itu dan
jatuh mengenai Ali. Sang pelayan
menangkap kekecewaan di wajah Ali. Dengan cerdiknya sang pelayang membaca ayat diatas kata demi kata. Ketika sampai pada
kalimat ‘ Orang yang taqwa mengendalikan
amarahnya’ Ali RA menelan amarahnya. Ketika sampai pada’ mereka memaafkan orang
lain Ali RA berkata, “Aku memaafkanmu”. Dan ketika dibacakan bahwa Allah SWT
mencintai mereka yang bersikap baik kepada orang yang melakukan kesalahan, Ali
memerdekakannya.
Memaafkan orang
lain akan mendapatkan pahala yang besar di Hari pembalasan. Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Allah SWT akan memberikan pengumuman di Hari Pembalasan, barang
siapa yang memiliki hak atas Allah SWT agar berdiri sekarang . Pada saat itu
berdirilah orang-orang yang memaafkan orang-orang kejam yang menganiaya mereka.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Barang siapa berharap mendapatkan istana yang
megah di surga dan berada di tingkatan yang tinggi dari surge, hendaknya mereka
mengerjakan hal berikut ini:
*Memaafkan
orang-orang yang berbuat aniaya kepada mereka.
*Memberi hadiah
kepada orang tidak pernah memberi hadiah kepada mereka.
*Jangan
menghindari pertemuan dengan orang-orang yang dengan sengaja memutuskan
hubungan dengan mereka.
Dalam kesempatan
ini tidaklah salah tempat untuk mengingatkan anda bahwa sesame muslim hendaknya
saling memberi sesering mungkin sesuka mereka. Hal ini hendaklah menjadi
kebiasaan.
Post a Comment for "Tanda-Tanda Taqwa Menurut Agama Islam"