Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ada Beberapa tingkatan Marah Pada Diri Manusia

                                                 

    Tenaga marah bertempat di jantung, mempunyai kecenderungan menghindarkan diri dari bahaya sebelum bahaya itu datang dan melampiaskan sakit hati atau balas dendam setelah bahaya itu datang mengenai diri kita. Dan hanya kalau pembalasan dapat di laksanakan, maka gelora amarah dapat menjadi tenang.

    Menurut Imam Ghazali tenaga marah itu diciptakan Tuhan dari api, ditanamkan dan di adukan ke dalam diri manusia. Ia bangkit menyadarkan karena sebab-sebab tertentu, menggejolak darah di jantung yang kemudian bertebaran keseluruh  urat-urat . Darah naik dari jantung kebagian atas bagaikan naiknya air  yang mendidih di dalam periuk. Karenanya darah menyembur ke muka lalu jadi merahlah muka, mata dan kulit.

   Sebagaimana Imam Ghazali lebih lanjut mengatakan, bahwa marah itu ada 3 tingkat, yaitu: 

Yang pertama : Tingkat rendah. Orang yang bertenaga marah tingkat rendah, adalah tercela. Orang tersebut menjadi manusia yang tidak bersemangat, tidak punya tanggung jawab, tidak beribawa, dan sangat lemah pula menanggulangi bahaya mengancam dirinya. Ia jarang sekali dapat marah, sekalipun pada tempatnya yang seharusnya dan sewajarnya ia harus marah. Imam syafii berkata, orang yang di bikin marah tetapi tidak marah, adalah seperti keledai.


 

    Dalam kesempatan lain imam syafii berkata,'' Orang yang di bikin marah tetapi tidak marah, adalah seperti setan bisu''.

    Orang bertenaga marah berlebih-lebihan, juga sangat tercela bahkan lebih tercela dan lebih berbahaya dari pada bertenaga marah tingkat rendah. Tenaga marah itu terlalu kuat, menyebabkan orang menjadi pemarah yaitu orang yang suka marah-marah sampai soal yang kecil-kecil dan sepele-sepele, apalagi pada soal-soal yang memang sudah sepantasnya marah.

Yang ke dua : Tingkat berlebihan. Tercelanya kelompok pemarahtingkat tinggi ini adalah kemarahannya ketika menghadapi masalah-masalah sepele, yang seharusnya tidak usah marah.

    Tenaga marahnya demikin berkuasa, sehingga ia terlepas sama sekali  dari kendali akal dan agama dan orangnya tidak lagi mampu menimbang , bahkan ia menjadi seperti orang kesurupan. Orang berkata pada saat yang demikian naiklah emosi dan turunlah akal emosi berkuasa atas akal.

    Segi pembelaan dirinya dari bahaya dari luar sangat aktif dan kuat, tetapi kekuatannya demikian berlebihan sehingga ia tidak lagi sekedar defensip tetapi sudah bersifat ofensip, agresip, suka mengamuk orang lain dengan sebab sepele.

    Konon menurut Imam Al ghazali, pada saat beginilah iblis paling besar kuasanya kepada manusia, sehingga manusia dapat di jadikan barang permainan oleh iblis, seperti anak-anak mempermainkan bola.

    Rasulullah Saw pernah bersabda :'' Bukan bernama orang yang kuat, orang yang ahli gulat tetapi orang kuat itu ialah orang mampu menguasai dirinya ketika ia marah''. (HR. Bukhari- Muslim).

Yang ketiga : Tingkat sederhana. Maka marah tingkat sederhana inilah marah yang baik dan terpuji, sebab marah yang sederhana ialah marah yang sepenuhnya di bawah kekang kendali akal dan agama. Ia bangkit dan marah di mana perlu dan menurut kadar yang sesuai . Ia juga dapat dan mudah di padamkan.

    Orang-orang kelompok tingkat pemarahnya sederhana ini tidak mudah marah jika menghadapi hal-hal sepele, tetapi mereka akan sangat marah ijka kehormatan agama dan kehormatan dirinya di injak-injak oleh orang yang tidak bermoral. Maka sangat tepat sekali imam syafii berkata,''orang yang bikinmarah tetapi tidak marah, seperti setan bisu.

    Termasuk kelompok pemarah tingkat sederhana ini adalah mereka bersifat kasih sayang kepada sesama mukmin dan keras terhadap orang-orang kafir, yang menghina islam .  


Post a Comment for "Ada Beberapa tingkatan Marah Pada Diri Manusia"