Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidup Harus Memiliki Prinsip Yang Jelas

                                   Hidup Harus Memiliki Prinsip Yang Jelas

            Kita tidak akan menjadi orang yang sukses dan di hormati oleh orang lain, apabila tidak mempunyai sikap atau prinsip yang jelas. Jelasnya, kita harus mempunyai keberanian untuk mengatakan A, bila faktanya memang A, sekalipun orang lain mengatakan B, Jangan sekali-kali mengikuti pendapat banyak orang demi menyenangkan hati mereka semata. Kisah berikut ini akan membuka mata kita mengenai arti penting keteguhan prinsip dalam hidup kita.

            Dahulu kala di suatu masa, terjadi peperangan diantara binatang di daratan dan burung. Karena kekuatan kedua belah pihak hamper seimbang, peperangan itu berlansung cukup lama, yaitu tiga puluh hari tiga puluh malam tanpa henti. Setiap jenis binatang dan burung terlibat dalam peperangan itu. Pasukan binatang di ketuai oleh harimau sementara pasuka burung di ketuai oleh elang.

            Sepanjang peperangan berlangsung, banyaklah yang mati hingga akhirnya pasukan burung mengaku kalah. Pasukan binatang pun berpesta pora merayakan kemenangan mereka. Tiba-tiba, sewaktu mereka asyik menikmati acara pesta tersebut, datanglah serombongan kelelawar untuk turut merayakan hari kemenangan itu. Mereka di halau oleh sang harimau dengan mengatakan, ‘’Kalian tidak boleh mengikuti acara pesta ini karena sesungguhnya kalian dari jenis burung yang bermusuhan dengan kami.’’


 

            Si kelelawar menjawab,’’ Kami bukan dari jenis burung, coba kamu lihat kami adalah jenis mamalia yang turut berperang melawang burung diudara….’’ Dan teman-teman kelelawar lainnya terus memberikan berbagai alas an sehingga akhirnya di terima oleh sang harimau dan semua binatang yang lain. Kumpulan kelelawar di izinkan ikut serta dalam acara pesta tersebut.

            Tidak lama kemudian, sang burung yang tidak bisa menerima kekalahan itu mulai menyusun strategi baru dan setelah melakukan persiapan yang matang, mereka menyerang kumpulan binatang. Maka, sekali lagi, peperangan hebat dan dahsyat kembali berulang dan memakan waktu lebih dari pada tiga puluh hari tanpa henti, siang dan malam. Kali ini giliran pasukan burung yang menang dan mereka pun berpesta pora untuk merayakan kemenangan mereka.

            Di tengah acara pesta, tiba-tiba datang sekelompok kelelawar untuk bergabung bersama mereka. Begitu melihat kelelawar, sang elang selaku ‘raja’ burung mengusir mereka dengan mengatakan,’’Pergi kamu dari sini  hai kelelawar. Kalian bukan dari keluarga kami dan kalian tidak ikut berperang dengan kami sewaktu melawan binatang.’’

            Sang kelelawar menjawab,’’Wahai Elang, sang raja burung, walau pun kami dari jenis mamalia tetapi kami terbang seperti kalian dan dalam peperangan tersebut, sesungguhnya kami telah ikut menyerang sekumpulan binatang,’’serta banyak lagi alas an lainnya sehingga mereka diterima dalam acara etrsebut.

Beberapa waktu kemudian, ke dua belah pihak bertemu untuk membicarakan perjanjian damai. Mereka telah sadar bahwa peperangan hanyalah menyensarakan mereka semua. Alangkah baiknya bila mereka bisa hidup damai, tanpa peperangan lagi. Mereka pun sepakat untuk mengadakan pertemuan besar-besaran untuk menandatangani perjanjian damai tersebut dan semua binatang dan burung di undang untuk menghadiri peristiwa akbar itu.

Di situlah kedok sang kelelawar terbuka. Mereka hanya hidup dengan mengambil kesempatan atas pihak lain. Mana yang menguntungkan, itulah yang di ikutinya. Karena keadaan telah berubah, terbukalah sikap plin-plan mereka. Karena itu, para kelelawar di usir dari hutan tersebut dank arena menanggung perasaan malu yang amat sangat, mereka mengambil keputusan untuk tinggal dalam gua-gua batu dan hanya keluar di malam hari untuk mencari makan agar tidak kelihatan oleh binatang ataupun burung.

Kita pun akan bernasib seperti para kelelawar itu apabila kita tidak punya pendirian, plin-plan, dan berubah-ubah pendirian demi kepentingan diri kita sendiri. Suatu saat, orang akan melihat kelicikan kita. Sepandai –pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.

Post a Comment for " Hidup Harus Memiliki Prinsip Yang Jelas"