Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesuksesan Sebenarnya Adalah Suatu Perjalanan

 

Kesuksesan Sebenarnya Adalah Suatu Perjalanan

Coba anda bayangkan sekiranya anda berencana pergi ke suatu tempat yang indah dan romantic. Membayangkan tempat itu saja, Anda pasti sudah merasa excited, senang sekali. Dari mana kegembiraan itu bermula. Apakah sewaktu persiapan untuk berangkat? Ataukah sewaktu dalam perjalanan? Atau ketika anda telah sampai ke tempat tujuan anda?

Saya ingin membawa anda merenung kembalik mengapa kita harus menerima kenyataan bahwa kesuksesan sebenarnya adalah suatu perjalanan. Banyak orang mengatakan bahwa kesuksesan sesungguhnya merupakan satu perjalanan, dan bukan satu perhentian.

Tetapi hati mereka masih ragu untuk menerima hakikat tersebut dan dalam hati sanubari mereka mash tetap mengatakan bahwa kesuksesan itu merupakan satu perhentin. Anda pasti setuju kalau saya katakana kesuksesan kita dating dari merencanakan perjalanan dari awal (Persiapa n yang teliti) sampai rencana di tempat tujuan).


 

Hal itu pasti membutuhkan suatu imajinasi,  atau  istilah kerennya  visualisasi: semaki jelas apa yang kita  visualkan, semaki baik pula persiapan dan  perencanaan  kita.  Karena itu, kita akan melewati  pengalaman-pengalaman indah yang akan mendatangkan kebahagiaan pada diri kita asalkan perjalanan itu benar benar di rencanakan dengan teliti.

Perjalanan meneju sukses tidak mengenal titik perhentian, karena setiap titik akan mendorong kita untuk bergerak ketitik yang lain, ia akan terus berjalan dan berjalan. Sebagai contoh apabila anda menetapkan ingin memiliki sebuah rumah mewah. Setelah berusaha keras akhirnya anda berhasil memiliki rumah mewah tersebut.

Anda akan merasa amat bahagia karena keinginan anda tercapai. Tapi beberapa bulan kemudian, anda akan bergerak untuk menginginkan sesuatu yang lain lagi,  entah mobil mewah. Orang mengatakan itu karena manusia memiliki  nafsu dalam dirinya. Nafsu itulah yang membuat manusia berkembang serta maju.

Itulah yang mendorong kita untuk terus mendapatkan yang lebih baik dari waktu kewaktu. Sayangnya, nafsu itu pulalah yang sering kali mendorong manusia untuk melangkah terlalu jauh, sehingga membuat mereka tak segan-segannya melawan suara hatinya sendiri, melanggar nilai-nilai dan prinsip-prinsip keutamaan, demi terpenuhinya nafsu mereka.

Nafsu yang asalnya baik berubah menjadi kelemahan yang sangat merusak manusia. Agama kita menuturkan bahwa Nabi Adam, bapak  seluruh umat manusia, juga jatuh karena hawa nafsunya ingin meraih kehidupan abadi  dengan jalan pintas. Jalan pintas… siapa yang tidak tergoda untuk tiba di tempat tujuan melalui jalan pintas : lebih cepat, hemat waktu, hemat biaya, dan lain-lain.

Siapa yang tidak ingin meraih kesuksesan, mendapatkan kekayaan yang berlimpah, menikmati hidup yang berkelimpahan dalam waktu singkat? Karena itu, mereka bukan hanya terburu-buru, tapi kadang menghalalkan segala cara.

Akibatnya, mereka begitu mudah terjoblos dalam berbagai kasus, entah menipu atau tertipu, yang akhirnya merugikan baik diri mereka sendiri maupun orang-orang lain.

Post a Comment for "Kesuksesan Sebenarnya Adalah Suatu Perjalanan"