Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesedihan Atas Meninggalnya Seorang Istri Yang Dia Sangat Sayang.

 Petta Juba’ berbicara bahwa  dulu ada yang sedih tentang meninggal istrinya, yang dia sangat sayang kepadanya. Tak mampu dia tahan dengan berpisahnya dengan istri karena duluan menghadap Tuhan yang maha esa, dan suami tersebut tak henti-hentinya bersedih hati dan menangis. Tak mampu berbuat apa-apa, tidak ada kegiatan yang di lakukan karena selalu teringat padanya. Kesedihan ini berlarut panjang tak tahu entah kemana. Dia tidak tahu mau kemana supaya bisa bertemu kembali. Siang berganti malam dengan kesedihannya, tak menentu arah mau kemana bertanya supaya ada yang memberi tahu  untuk bertemu. Dengan kesedihan ini tak mampu dia bebani dirinya apa yang di alami, belum ada tanda-tanda bahwa ada pertemuan bagi dirinya.

Maka dia putuskan  berjalan kesana kemari untuk mencari tahu hal tersebut yang di alami dalam dirinya yang tak mampu di tahan. Demikian kesedihan yang tak mampu dia hadapi dengan cara apa agar supaya bertemu kembali bersama istri. Namun belum membuahkan hasil apa yang dia pikirkan supaya kesedihan ini berakhir padanya. Hakekat kesedihannya ini tak mampu dia tampung dalam beban pikiran yang selama ini rasakan tak ada yang bisa hilangkan. Justru bertambah sedih yang di alami tak pernah ada yang memberi tahu entah kemana dia berada. Dengan kesedihan ini harus di perhadapkan pada dirinya beban yang sangat berat mau tidak mau harus dirasakan tangisan.

 

Kemudian ada tetangga berangkat ketanah suci beribadah karena panggilang Allah swt dengan niat yang ikhlas. Pertama dia shalat subuh tak menyangkah bahwa ada juga  tetangganya shalat subuh.  Dia perhatikan lagi subuh berikutnya ternyata hadir juga beribadah.Maka hati tetangganya bahwa dia ketanah suci juga. setip shalat subuh melihat tetanggannya bersama dalam melaksanakan sembahyang. Setelah kembali ketanah suci, tetangga mereka berkata itu di sebelah rumah ada juga diatas tanah suci. Lalu dia bertanya apakah dia juga sudah datang. Ada yang menjawab dia sudah meninggal dunia. Maka tetangganya berkata bahwa sering ketemu pada saat shalat subuh.

Mendengar kabar bahwa istri nya ada di tanah suci mekah. Maka berusaha bagaimana agar supaya bisa sampai ketanah suci. Maka berjalanlah dia untuk menuju ke tanah suci bertemu istri yang dia cari. Hari berganti bulan dan tahun tak terasa dia tiba ketanah suci. Lalu mencari tahu bagaimana kita bisa masuk ketanah suci. Maka ada seseorang yang berbuat baik untuk berusaha mengantar masuk kedalam mesjidil haram. Setelah masuk dia pergi shalat shubuh dan dia melihat istrinya masuk melalui pintu masuk beribadah. 

Kemudian shalat shubuh berikutnya dia shalat shubuh duluan karena ada maksud menungguh istrinya masuk lewat pintu, tiba-tiba datanglah istrinya dan lansung memeluknya. Maka istrinya bilang jangan kamu peluk aku karena kamu ada di dunia. Tapi memaksa istrinya untuk di perlihatkan tempat tinggalnya. Maka diantarlah suaminya ketempat tersebut. Lalu masuklah dia dan di persilahkan duduk. Istriyan pamit karena belum shalat shubuh. Setelah pergi istrinya shalat. Tiba-tiba mendengar bunyi-bunyian indah sekali kedengarannya. Lalu tertarik ingin sekali melihatnya, karena enak sekali kedengarannya. Tak mampu dia tahan lalu naiklah di loteng rumah istrinya untuk melihat bunyian yang indah sekali. Ternyata sampai diatas batu nisan istrinya dia peluk.

Baru menyadari bahwa apapun yang kita cinta akan hilang selamanya kecuali menghadap Allah swt tidak ada yang mampu menghalanginnya. Sehingga ketakwaannya bertambah terhadap kecintaan Allah Swt. Lalu bertobat, untuk bersujuk kepada Allah. Bahwa yang abadi Allah maha kuasa. Amin

  

Post a Comment for " Kesedihan Atas Meninggalnya Seorang Istri Yang Dia Sangat Sayang."